SEJARAH PERKEMBANGAN INSTITUSI
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
Sekolah Bidan pertama didirikan tahun 1856 oleh Dr. Van Der Bosch bagi wanita muda pribumi di Jakarta (Batavia) yang berlangsung selama 2 tahun. Sekolah ini ditutup tahun 1875 karena wanita Indonesia lebih senang ditolong oleh dukun bayi (Paraji). Hal ini bisa terjadi pada zaman pra kemerdekaan, dimana mutu pendidikan bidan berikut penerangan kepada masyarakat bukan menjadi pilihan prioritas. Pada tahun 1902 dibuka kembali Sekolah Bidan bagi wanita pribumi. Tahun 1904 dibuka untuk wanita keturunan Belanda – Indonesia di salah satu RS swasta di Makasar.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1912/1913. Pendidikan tenaga keperawatan dilakukan secara terencana di ZBZ (RSUP) Semarang. Calon peserta lulusnn HIS (SD), pendidikan 4 tahun, lulusun perawat wanita dapat melanjutkan Pendidikan Bidan selama 2 tahun. Tahun itu juga di Jakarta, perkumpulan Budi Kemuliaan mendirikan Sekolah Kebidanan dengan calon siswa juru rawat dengan pengalaman minimal 1 tahun. Pada akhirnya menerima lulusnn MULO (SMP) dengan lama pendidikan 3 tahun.
Kebijakan Depkes 1976 menutup Sekolah Bidan, sehingga IBI berusaha keras membuka kembali sekolah bidan sehingga 1985 dibuka kembali pendidikan bidan di 10 propinsi. Dengan dasar lulusan SPK/SPR dan bekerja selama 3 tahun. Tahun 1989 memperbolehkan lulusan SPK langsung mengikuti Pro¬gram Pendidikan Bidan selama 1 tahun yang lulusannya ditempatkan di desa¬-desa.
Kemudian dengan SK Mendikbud RI Nomor 009/U/1999 tentang kurikulum yang berlaku secara nasional tentang Program D III Kebidanan sehingga tahun 1996/1997 Depkes membuka Program D III Kebidanan dengan institusi tersendiri, sehingga pada tahun 1999 terdapat 64 institusi AKBID.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan R.I membuka dan melaksanakan pendidikan Kedinasan Bidang Kesehatan baik dalam Jenjang Pendidikan Menengah (JPM), seperti Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Bidan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK), Sekolah Perawat Rawat Gigi (SPRG), dan lain-lainnya maupun Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti, Akademik Keperawatan (AKPER), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL), Akademi Teknik Elektromedik (ATEM).
Sekitar tahun 1989 Sekolah-sekolah Depkes yang bergabung pada Jenjang Pendidikan Mengah (JPM) di Konversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) yang disebut Akademi seperti Sekolah Perawat dan Bidan di konversi menjadi Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan sekolah Menengah Analis Kesehatan menjadi Akademi Analis Kesehatan, Sekolah Pengatur Rawat Gigi menjadi Akademik Kesehatan Gigi.
Sekolah-sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) yang di Konversi menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) kemungkinan untuk melembaga di rasakan banyak kesulitan, maka salah satu pencegahan yang terbaik pada saat itu agar efektif dan efisien maka Departemen Kesehatan RI melalui Pusdiknakes mengembangkan Kelembagaan Institusi Akademi menjadi Politeknik Kesehatan (POLTEKKES) termasuk diantaranya adalah 13 Akademik Kesehatan yang ada di Jawa Timur melembaga menjadi POLTEKKES Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan MENKES-KESOS No.1207/MENKES-KESOK/SK/2001 tanggal, 12 Nopember 2001, maka Akademi Kesehatan antara lain:
1. Akademi Keperawatan menjadi Jurusan Keperawatan
a. AKPER Soetomo menjadi Program Studi Keperawatan Soetomo
b. AKPER Sutopo menjadi Program Studi Keperawatan Sutopo
c. AKPER Anestesi menjadi Program Studi Keperawatan Anestesi
d. AKPER Sidoarjo menjadi Program Studi Keperawatan Sidoarjo
e. AKPER Tuban menjadi Program Studi Keperawatan Tuban
2. Akademi Kebidanan menjadi Jurusan Kebidanan
a. AKBID Sutomo menjadi Program Studi Kebidanan Sutomo
b. AKBID Bangkalan menjadi Program Studi Kebidanan Bangkalan
c. AKBID Magetan menjadi Program Studi Kebidanan Magetan
d. AKBID Pemkab Bojonegoro menjadi Program Studi Kebidanan Bojonegoro
3. Akademi Kesehatan Lingkungan Menjadi Jurusan Kesehatan Lingkungan
a. AKL Surabaya menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya
b. AKL Madiun menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun
4. Akademi Teknik Elektromedik menjadi Jurusan Elektromedik
5. Akademi Kesehatan Gigi menjadi Jurusan Kesehatan Gigi
6. Akademi Analis Kesehatan menjadi Jurusan Analis Kesehatan
Melembaga menjadi Politeknik Kesehatan Depkes Surabaya
Dasar Penyelenggaraan
a. Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
c. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.00.06.3.1: 0476 A tahun 1997 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pendidikan Diploma III Kesehatan
d. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.00.06.3.1.0471 A tanggal 14 Pebruari 1997 tentang Pedoman Pelaksatiaan Administratif dan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Program Diploma III
e. Ketentuan Penyelenggaraan Program Pendidikan Diploma Kesehatan, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI tahun 1999
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indone¬sia Nomor HK.00.06.2.4.1583/2002 tentang Kurikulum yang berlaku secara Nasional Program Diploma III Kebidanan
g. Kep. Mendiknas RI Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Menyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
h. Kep. Menkes dan Kesos RI No.298/MENKES-KESOS/SKIIV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan
i. Kep. Menkes-Kesos RI Nomor.1207/MENKES-KESOS/SK/XI/ 2001 tanggal 12 Nopember 2001 tentang Pembentukan Politeknik Kesehatan Malang, Palangkaraya. Surabaya, Banda Aceh dan Ternate